Hantuhantu

11:42 AM Unknown 0 Comments


Sudah selusin purnama hantuhantuku berterbangan entah kemana. Kuketuk bilik nadi ribuan kalipun tetap bergeming, sepi dan kosong. 

Hantuhantuku yang hanya berbicara kepadaku, aku, dan aku, dan aku. 
Hantuhantuku yang telah membuatku menjadi aku, yang kurawat dengan ribuan butir stelosi. 

Hantuhantuku yang membuatku menjadi penyair amatir, yang lelah dengan hujaman rasa khawatir. 

Hantuhantuku bilang aku kafir, karena aku lupa berdzikir. 

"Cih!, dasar hantuhantu tukang nyinyir". 
"Enyahlah kalian dalam segala rapal witir!".

-ariisme-

Serang, 9/9/15



0 comments: