KEPALAKU KOTAK-KOTAK

10:23 PM Unknown 0 Comments


Kepalaku kotak-kotak.

Aku kebingungan mengendalikannya.

Mengapa kotak-kotak?

Bagaimana bisa menjadi kotak-kotak?

Akupun tidak tahu jawabannya. Seandanya aku bisa bertanya kepada Einstein, mengapa kepala bisa kotak-kotak?

Aku berpikir duniapun kotak, karena tepian hidup aku tuh tajam-tajam.

Mengapa bisa tajam-tajam?

Karena kotak-kotak.

Kata dokter, isi kepala itu rumit. Cara kerjanya tidak bisa diprediksi. Banyak sekali ramuan-ramuan dari luar kepala yang mempengaruhi seseorang menggunakan isi kepalanya.

Contohnya aku, aku terkadang bisa menjadi seseorang yang sangat logis, meskipun logisku hanya aku yang mengerti. Sebaliknya, akupun sering juga menjadi seseorang yang sangat tidak logis. Lagi-lagi, tidak logisku hanya aku yang mengerti.

Lalu bagaimana aku berkomunikasi dengan orang lain, agar mereka mengerti?

Entahlah, mungkin dengan bahasa kalbu –ahahhaha-

Lalu apakah bahasa kalbu kotak-kotak seperti isi kepalaku?

Aku tidak tahu.

Apakah Einstein tahu?

Aku tidak tahu.

Lalu siapa yang tahu?

Aku tidak tahu.


-ariisme-
Serang, 15/10/14

0 comments: