Senja Di Beranda
Senja menanti kita di beranda
Dengan lembayung yang menjingga memintal jemari surya
Mengajak kita bergegas saling duduk bersama
Sambil menghirup aroma kopi yang membawa pergi entah apa
Senja tak pernah tergagap dan meragu hati
Jika tak dinikmati maka ia akan segera mengganti hari
Lelakonnya sudah digarisi dan pasti
Hanya kita yang merugi, meski peristiwa-peristiwa kita
kantongi
Senja yang jernih kini beringsut
Melipat jemari surya dan menggantinya dengan langit hitam
Kemudian menggelar mimpi kasmaran
Kita lena dalam angin, tubuh dingin dan hasrat oleng dalam
sekaleng gin
Nirwana, 30/11/16
0 comments:
Post a Comment