CANTIK

4:15 PM Unknown 0 Comments



Dipolesnya lagi wajahnya yang tidak cantik itu dengan bedak, entah apa tujuannya, yang pasti dia hanya ingin terlihat sama cantiknya dengan gadis-gadis lain. Sebelah matanya memicing, menimbang alis agar sejajar dan serupa dengan alis lainnya. Kemudian dipejamkan mata kirinya, jemarinya menari melukis garis di atas garis matanya. Tidak, itu belum selesai, masih banyak bagian-bagian wajahnya yang belum terlihat sempurna, belum cukup cantik secantik gadis-gadis itu.
Dia memulai kembali dengan memoles bagian tulang hidung, hidungnya memang tidak mancung, oleh karena itu, dia mati-matian membuat shading di hidungnya, agar terlihat lebih proporsional, sesuai selera pasar, yaitu hidung bangir nan mungil. Bukan hidung pesek dengan lubang yang menganga seperti goa. Seulas garis berwarna coklat tua ia poles di kiri dan kanan tulang hidungnya, kemudian digosoknya dengan spons, hingga garis menyatu dengan warna kulitnya. kemudian, memoles highlight di tengan tulang hidung hingga ke pangkalnya, lalu menggosok-gosok dengan lembut memakai kuas.
Didekatkannya wajahnya ke cermin, miring ke kiri miring ke kanan, mendongak dan menunduk. "Ah, masih banyak yang harus dipoles lagi," dia membatin. Kali ini dia meraba-raba tulang pipinya yang tirus dan mencuat karena kurus. Sembari memoleskan blush on, dia memonyong-monyongkan bibirnya hingga tulang pipinya semakin mencuat. Kemudian kembali menatap cermin sembari senyum-senyum. Diliriknya poto-poto tutoarial yang memamerkan para gadis cantik dengan balutan makeup, kemudian menatap cermin, kemudian melirik poto-poto itu lagi, kemudian menatap cermin lagi. Entah apa lagi yang kurang.
Kali ini dia mengambil pulas bibir berwarna merah muda, dengan hati-hati dan lembut, dia memulas bibir hitamnya, perlahan bibir hitam itu kini berubah warna. Dikecup-kecupkannya bibir atas dengan bibir bawah, entah tujuannya apa, tetapi yang aku tahu, semua wanita melakukan ini ketika memulas bibir. Kembali dia menatap cermin, dimonyong-monyongkannya bibir yang telah berubah warna itu, kemudian senyum-senyum dan mengangguk.
"Langkah terakhir," ujarnya seraya membuka botol sebesar ballpoint yang ujungnya terdapat sikat berwarna hitam. Kemudian dipicing-picingkannya matanya, dan menyikat bulu matanya dengan ballpoint itu, satu kali dua kali tiga kali empat kali. Dengan perlahan, dia membuka matanya, dan mengulang proses ini pada mata lainnya.
"Sayang, aku siap," serunya sembari menghampiri laki-laki pujaannya. Namun Langkahnya mendadak berhenti dan terkesiap ketika sang pujaan tengah bermesraan dengan wanita cantik setengah telanjang di monitor komputernya.

-ariisme-
Serang, 4/10/2015

0 comments: