NODA

1:09 PM Unknown 0 Comments


Seperti terpecuti bertubi-tubi tanpa henti, pedihnya membabibuta dan lukapun begitu terasa panas hingga mengoyak sukma.

Bukan,

Bukan sukmaku, tapi sukmanya, dan ini merajam kalbuku hingga lebur menjadi abu.
Aku tak berdaya, terpasung rantai waktu yang tidak dapat kuputar kembali pada malam laknat yang telah memancung kepolosannya.

Tuhan, manusia macam apa aku ini.

Aku lalai,

Aku lengah,

Aku abai,

Dan kini,

Aku hanya bisa memeluk tubuhku sendiri yang bergetar hebat dalam rasa sesal tanpa batas.

Atas noda.

-ariisme-
Serang, 16/5/15

0 comments: